Sung Dong-il, Sang Ayah Dengan Anak Perempuan-Perempuannya.

Tahun ini, gue dan ribuan orang lainnya di dunia harus rela dikurung di rumah masing-masing karena coronces sialan. But hey, kalaupun gue harus dan disuruh mengambil hikmah dari ini semua, mungkin yang bisa gue katakan adalah akhirnya gue bisa nonton semua Reply series dari Reply 1997, Reply 1994, Reply 1988 dalam hitungan sebulanan. Gue yakin lah ya banyak yang uda review ketiga series ini dan gue setuju efek setelah menonton antologi series garapan Shin Won-Ho ini bikin hati hangat. 

Tapi yang menjadi perhatian gue adalah sosok ayah di ketiga series tersebut, yaitu Sung Dong-il. Yes, peran ayah tokoh utama di semua Reply Series diperankan oleh Sung Dong-il yang namanya juga mengambil nama aslinya. Hahahaha. Begitu pula dengan karakter ibu tokoh utama dari Reply series yang diperankan oleh Lee Il-hwa yang juga namanya mengambil nama aslinya. Gue akan bahas soal sosok ibu yang diperankan Lee Il-hwa nanti. 

Kalau kita ngomongin soal sosok seorang bapak, gue sebenernya agak sedih sih karena gue cuma diberi kesempatan sama Tuhan selama 15 tahun kenal bokap. Bokap gue meninggal ketika gue berumur 15 tahun, i only have few memories left about him. Karakter bapak yang dibawakan Sung Dong-il di ketiga Reply series, somehow menggambarkan sosok bapak di banyak keluarga. Begitupun dengan bokap gue yang karakternya mirip-mirip dengan Sung Dong-il. Mulai dari keras kepalanya, sok kuatnya, tegasnya, kerapuhannya... Sung Dong-il menggambarkan sosok bapak yang lumrah kita lihat di kehidupan nyata. Hubungan Sung Dong-il dan anak-anaknya di Reply series pun juga sangat relate dengan kita dan bapak kita, ya gak sih? 

Di Reply 1997, Sung Dong-il adalah ayah dari Sung Shi-won, yang merupakan fangirl garis keras dari boyband K-Pop generasi satu, H.O.T. Konflik bapak-anak di series ini seputar kegiatan fangirling si anak yang membuat si bapak naik pitam. Layaknya orang tua yang gedek liat anaknya fokus pada hal-hal yang tidak berfaedah daripada pendidikannya, kita dibuat ngakak oleh interaksi bapak-anak ini kalau lagi berantem. Tapi interaksi semacam ini membuat kita kembali ingat saat-saat di mana kita sering dimarahi oleh orang tua kita karena hobi/kegemaran kita. Terlebih kita-kita yang masih fangirling/ngidol/ngefandom atau apapun itulah di usia yang gak lagi remaja, kisah Shi-won dan bapaknya ini sungguhlah relatable. Dulu kita sebel ortu kita larang-larang kita melakukan hal-hal yang kita sukai, tapi seperti Sung Dong-il yang khawatir akan masa depan Shi-won, mungkin itulah alasan ortu kita suka marah-marah kalau kita abai terlalu fokus dengan hal-hal yang kurang berfaedah. Toh seperti Shi-won yang akhirnya bisa fangirling dengan aman tentram setelah kerja, kita pun juga begitu kan? Hehehe. 

Kita balik ke tahun 1994 yuk di mana tahun kelahiranku dan Sehun   cerita di Reply 1994 terjadi. Sung Na-jung adalah cewe yang sangat biasa aja tapi ditaksir 2 cowo seksi (YA ALLAH CHILLBONGIEEE & TRASSSHHHH PAMER ROTI SOBEK MULU JADI KENYANG GUE). Tapi apakah dengan begitu kehidupa Na-jung jadi baik-baik saja bak di negeri dongeng? Tentu saja tidak. Na-jung sering banget dibuat kesel dengan bapaknya, Sung Dong-il, yang selalu marahin dia untuk hal-hal remeh. Rupanya, hal ini karena bapaknya sangat khawatir kalau Na-jung kenapa-kenapa karena Na-jung punya penyakit punggung yang akut. Cara Sung Dong-il memberikan perhatian dan proteksi kepada anaknya ini juga lumrah kita lihat dalam sosok bapak kita masing-masing. Bokap gue salah satunya. Gue dulu uda males banget kalau bokap gue ngomel-ngomel gue ga boleh gini, ga boleh gitu, ga boleh ikut eskul yang libatin fisik, gue ga boleh ke tempat-tempat jauh dsb. Setelah gue dewasa, gue baru sadar itu cara bokap gue melindungi gue yang dari kecil motoriknya kacau alias gue sering banget jatuh, keseleo, dan kalau capek badan gue langsung demam tinggi. Cara ayah memproteksi anaknya memang beda-beda. Tapi kalau ngomel kayaknya uda jadi senjata yang paling umum hahahhaha. Sikap protektif Sung Dong-il ini ternyata gak hanya untuk Na-jung anak gadisnya, tapi semua anak kos yang nyewa kamar di rumahnya. Semuanya pernah kena omel bapak ini hahaha. Ini semua karena Sung Dong-il merasa mereka tidak cuma sebagai penyewa kamar saja, tapi juga kayak anak sendiri terlebih semua yang ngekos adalah anak rantau yang jauh dari orang tua, itulah mengapa Sung Dong-il juga protektif terhadap anak-anak kosnya. Jadi inget adegan Sung Dong-il ngebopong Yoo-jin dari kamarnya karena ga mau makan HAHAHHAHAHHA. 

Kita mundur lagi ke tahun 1988 untuk ketemuan sama warga gang Ssangmungdong yang solid banget kek fans Slank (Hah gimana). Di Reply 1988, Sung Dong-il adalah ayah dari 3 anak yaitu Sung Bo-ra, Sung Deok-sun, dan Sung No-eul. Menjadi ayah dari 3 anak dengan pekerjaan yang gajinya ngepas membuat Sung Dong-il menjadi ayah yang cukup pelit bagi anak-anaknya, khususnya bagi Sung Deok-sun, anak tengahnya. Sebagai anak tengah, Sung Deok-sun harus menerima kenyataan bahwa dia hampir tidak pernah mendapat barang baru karena dia menerima lungsuran dari kakaknya dan juga harus mengalah kepada adiknya dalam hal apapun. Hal ini membuat Sung Dong-il merasa bersalah kepada Deok-sun. Scene Dong-il dan Deok-sun menyalakan lilin adalah scene bapak-anak terbaik di sejarah gue melihat series/film. Scene tersebut juga menunjukkan bahwa kerendahan hati seorang bapak yang meminta maaf kepada anaknya akan semua kekurangannya dalam menjadi orang tua, terlebih sebagai bapak & kepala keluarga. Gue inget waktu gue SMA, gue terpilih buat ikut pelatihan kepemimpinan gitu dan buat ikut gue harus bayar 100rb. Nilai segitu bagi gue sekarang mah gak seberapa gede, tapi buat ortu gue dulu, uang segitu besar banget dan bokap gue cuma tukang service barang-barang elektronik yang penghasilannya gak tentu sebulan berapa. Selama gue jadi anak, gue jarang banget buat minta ini itu dan gue sekalinya minta, bokap gue gak sanggupin. Gue inget bokap gue sampai minta maaf sama gue dan gue yang awalnya ngotot pengen ikut jadinya nangis. Pertama, bokap gue adalah orang yang terlihat kuat dan hampir ga pernah minta maaf ke gue. Kedua, gue ngerasa bersalah karena meminta sesuatu yang gede. Gue tetep ikut karena untungnya kakak gue dapat uang tambahan dari kerjaannya. But still, that moment was the most heartbreaking moment in my life, apalagi beberapa bulan setelahnya kesehatan bokap memburuk dan akhirnya berpulang. Just like Deoksun... gue menyadari bahwa kasih sayang seorang ayah itu gak terbatas dengan materi dan memiliki pengertian akan keadaan keluarga kita adalah hal terbaik yang bisa kita lakukan untuk membantu mereka. 

     

Scene lain yang membuat gue nangis kejer adalah ketika Bora membaca surat dari ayahnya. Bora adalah anak yang paling dibanggakan oleh Dong-il karena dia adalah anaknya yang paling pintar dan bisa diandalkan. Namun, hubungan keduanya tidak terlalu dekat karena sikap Bo-ra yang dingin dan sulit untuk mengungkapkan perasaannya. THubungan keduanya seakan-akan terhalang tembok yang tinggi dan tembok itu runtuh saat keduanya bertukar surat dan mengungkapkan isi hati masing-masing dalam surat yang mereka tulis. For some people this scene really hits right in the meow 

meow. 

Gue pribadi sangat bersyukur menemukan Reply series. Untuk kesan nostalgianya jujur aja gue ga dapet karena masa kecil dan masa remaja gue kebanyakan di era 2000an. Tapi gue sangat kena dengan cerita-cerita mereka tentang keluarga dan persahabatan. Terlebih tentang hubungan bapak-anak. Sung Dong-il sebagai ayah dari tokoh utama mampu menampilkan sosok bapak yang membuat kita kesal, ketawa, dan tentu saja menangis haru. Sung Dong-il tidak hanya hadir sebagai bapak bagi para tokoh utama, tapi juga hadir untuk para penonton yang merindukan sosok ayah dalam hidupnya. Melihat interaksi Sung Dong-il dengan anak-anak perempuannya ini membuat gue kangen bokap. Gue bisa bilang bahwa potret ayah yang paling realistis dalam film/series ada dalam sosok Sung Dong-il. Melalui beliau, gue bisa 'melihat' bokap gue lagi. 

Everytime i miss my dad, i rewatch Reply series. 

Happy Father's Day, Sung Dong-il. Thank you for being a great dad.