Order Of The Phoenix

Order of The Phoenix adalah judul buku ke-5 serial Harry Potter yang sangat saya gemari (lebih tepatnya, I'm obsessed. LOL). Oder of The Phoenix juga adalah organisasi yang dibentuk Albus Dumbledore untuk memerangi Voldemort dan antek-anteknya. Albus Dumbledore membentuk organisasi ini saat Voldemort mulai berkuasa. Voldemort yang kita ketahui ini sangat anti sekali dengan Muggle-Borns yang menjadi minoritas di Dunia Sihir. Bagi Voldemort dan antek-anteknya, Muggle-Borns tidak seharusnya berada di Dunia Sihir dan mereka harus dilenyapkan. Albus Dumbledore yang meski punya memori buruk terhadap kaum Muggle, merasa tujuan Voldemort ini jahat dan harus diperangi. Albus juga bukan bagian dari Muggle-Borns yang menjadi minoritas di Dunia Sihir. Tapi Albus sadar, tindakan diskriminatif dan rasis begitu juga tidak seharusnya berada di Dunia Sihir. Maka Albus memanggil sebagian mantan muridnya dan penyihir-penyihir lainnya yang memiliki pandangan yang sama untuk bersatu didalam Order of The Phoenix. Dan perlu digaris-bawahi bahwa anggota Order of The Phoenix (first order) banyak yang mempunyai status Pure-Blood. Beberapa diantara mereka adalah :

James Potter.
Alice & Frank Longbottom
Dan, Sirius Black. Khususnya Sirius. Sejarah keluarganya yang menjunjung tinggi soal Pure-Blood tidak membuatnya turut serta dalam pemikiran kolot keluarganya.

James, Alice, Frank, Sirius dan anggota Order of The Phoenix yang Pure-Blood tidak serta merasa status darah mereka menjadikan mereka mayoritas yang bisa semena-mana pada minoritas. Mereka memilih untuk memerangi stigma yang berusaha digaungkan kembali oleh Voldemort ; Muggle-Borns harus dibinasakan. Mereka dan pure-blood lainnya tidak pernah merasa didiskriminasi atau dipanggil Mudblood. Tapi mereka bisa bersimpati pada Muggle-Borns yang didiskrimansi. Bahkan berjuang juga untuk para minoritas. Mereka juga ga dengan santai hanya menyalahkan Voldemort dan antek-anteknya dengan mengatakan, "Ah itu kerjaan Voldemort dan antek-anteknya saja! Kita kan ga begitu!". Tidak! Mereka turun serta dalam perang melawan Voldemort. Tindakan nyata mereka lakukan untuk melawan Voldemort dan melawan stigma Muggle-Borns tidak harus berada di Dunia Sihir. Begitupula dengan para anggota Order of The Phoenix yang berstatus Half-Blood. Mereka juga tidak pernah dipanggil Mudblood. Tapi darah muggle masih ada didalam mereka. Mereka juga berjuang untuk itu.

Mereka, para penyihir yang bukan Muggle-Borns,  tidak merasa majority privilege yang mereka miliki itu sebuah kebenaran untuk menindas minoritas dan bahkan berdiri bersama minoritas,

Can we learn from them?

Albus yang meski punya memori buruk terhadap Muggle, malah membentuk organsasi khusus melawan Voldemort dan memerangi tujuannya membantai Muggle-Borns,

Can we learn from him?

Dan setiap siswa Slytherin yang membantu Prof. Slughorn dalam Battle of Hogwarts, meski pendiri asrama mereka adalah orang yang juga anti terhadap kehadiran Muggle-Borns, tapi mereka dengan berani memerangi Voldemort (yang juga berasal dari Slytherin) dan antek-anteknya,

Can we learn from them?

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Just asking about skateboarder w/ ato:D

Sung Dong-il, Sang Ayah Dengan Anak Perempuan-Perempuannya.

Prison Playbook : Mengelola Krisis di Balik Jeruji