Nice to meet you

Aku pernah suka dengan seorang cowok. Aku ketemu dia setahun lalu di acara ulang tahun temen. He wasn't that cute but he was so warm. Aku dikenalin dengan temanku yang ulang tahun itu. Dia dengan ramah mengenalkan dirinya, "Hei, aku ****. Nice to meet you,". Setelah itu kita ngobrol banyak soal sepak bola lah, film lah, dan begitulah. Dia teman ngobrol yang asyik. Bahkan kita lupa kalau kita di acara ulang tahun teman kami. Pada malam itu, kita punya dunia sendiri. That was so much fun. Akhirnya, kita tukeran pin BB dan kita saling chat di kemudian hari. Kita juga sering hangout bareng, nonton bareng, dan klisenya aku mulai ngerasa nyaman dengan dia. Told you, he was warm. Deket dia tuh bikin betah dengan joke-joke ringannya, info-info ga pentingnya, well he was also a good listener. Cewe mana yang ga betah hah? *melotot*. Nih ya para cowo di luar sana, muka sebenernya nomer sekian, cewe tuh lebih betah dengan yang namanya cowo humoris. Tolong dicamkan itu, kakanda. Hu-mo-ris. Gak bisa ditawar. Oke balik ke topik, so akhirnya dengan seiring waktu kita jalan bareng dan sering melakukan banyak hal bareng, rasa nyaman itu bertambah jadi rasa suka. Aku orang yang gampang banget buat jatuh cinta, it's as easy as i buy Indomie. Tapi rasa suka yang aku kasih ke dia kayak beda aja. Gak cuma suka, tapi hidup rasanya lebih beralasan gitu untuk dijalani. Cheesy yah? But it is not love if it is not cheesy. He was my reason to live better. He was everything lah. Hingga suatu kali kita jalan bareng, dia bilang dia suka sama aku. Jelas ini gayung bersambutlah. Kita jadian selama 2 tahun. Lama ya cyiiiin. Jadi, aku jadian sama dia waktu umurku 17th, masih ranum. Aku ga bakalan cerita panjang soal kisah pacaran kita, karna itu akan ada di post blog selanjutnya. Hahahaha. Intinya, itu adalah pertama kalinya aku ngerasain cinta banget sama orang dan bisa milikin dia. He was a little part of my youth. He is still, sih. Jadi kalau ditanya gimana rasanya, ya sangat manis meskipun hanya bertahan selama 2 tahun, tidak untuk selamanya. Gak masalah, karena cinta akan menemukan tempatnya sendiri untuk berteduh. Sekarang, aku membiarkan diriku jatuh pada rayuan pria-pria di luar sana, ini adalah kesempatanku untuk merasa jauh di awan lalu jatuh merintih sakit ke bumi sebelum akhirnya aku berhenti pada satu titik yang namanya cinta sejati. Belum kutemukan, tapi nanti. Biarkan dulu aku merasakan crush pada pria-pria itu. Jangan hentikan aku :)

Comments

Popular posts from this blog

Just asking about skateboarder w/ ato:D

Sung Dong-il, Sang Ayah Dengan Anak Perempuan-Perempuannya.

Prison Playbook : Mengelola Krisis di Balik Jeruji