Hangatkan diri kalian ( A note for Christmas) :)

Apa yang  kalian tunggu ketika natal? Kalo aku sih, THR cyin. Kamu apa? Well, smua orang punya christmas list masing-masing lah ya. Anyway, kita mungkin uda bosen kali ya dengan berbagai macam renungan natal yang sering kita dapet di khotbah gereja, kalo Natal ga harus perayaan mewah karena Tuhan Yesus aja lahir di kandang domba... well, hal begituan mah basi kali ya. Hello ini 2013 khotbahnya masih gitu? *ditapok pake Alkitab*. Ya ga basi gimana, dari jaman eyke rajin aktip jadi anggota sekolah minggu sampek mau murtad gini khotbahnya masih gitu aja. Khotbah kayak gitu sepertinya udah jadi default-nya para pendeta kali ya, cyin? :|

             Aku sing emang jarang ya bok  ke gereja. Bukan karena apa, cuma sebel aja ama song leader yang sering nyuruh kita beri salam ke kanan-kiri kita padahal kenal aja enggak, kan canggung gitu ya... *nunduk* Gatau sih, kalo di gerejaku, song leader-nya gitu, ngajarin kita jadi sok akrab. Padahal dalam hukum pergaulan ala anak Gawul Trendi Masa Kini, sok akrab itu ga boleh, haram malah. Oke, mulai ngelantur nih. Iya, emang aku jarang ke gereja, ke gereja ya palingan kalo ada suara gaib nyuruh ke gereja *dih serem*... Tapi, satu hal yang aku tangkep soal Natal, apa itu? Kesederhaan Tuhan mau lahir di kandang domba... *LHA APA BEDANYA MONYET?!!!* *Ditendang ke jurang* Gak, gak. Yang aku tangkep soal natal adalah, kehangatan. Kenapa? Karena begitulah adanya. Hehehe. Gak dong, ya karena ketika natal, setiap orang berkumpul bareng sanak keluarga (bila beruntung). Dan, tentu saja, ketika kita ngumpul dengan orang-orang yang kita kasihi, kita akan mendapatkan kehangatan kan?maka dari itu, Natal adalah alasan kenapa orang yang lupa pulang untuk pulang (tolong cc-in ke bang Toyib kalimat ini). Natal adalah alasan kenapa orang yang terbuang bisa kembali ketempat darimana ia dibuang. Natal adalah alasan kenapa orang akan melupakan sejenak perselisihan mereka dan saling memeluk seraya berkata, "Met Natal ya sob!". Natal adalah alasan orang untuk mengambil lagi kehangatan mereka. Tapi yang terpenting dari itu semua.... Natal adalah alasan kenapa aku menerima THR :')

Well, dibalik keriuhan Natal, mungkin dari kita agak terganggu ya, soal larangan mengucapkan Natal bagi saudara kita yang memeluk Islam. Atau mungkin malah gak peduli gitu ya, kayak aku? Hahaha. Ya, aku sih emang gak peduli akan hal ini, but let me tell you something, ya lakukanlah apa yang menurutmu benar. Bila mengucapkan Natal itu haram, bagimu wahai saudaraku yang Muslim, tak apa. Itu sudah kewajibanmu memang mengikuti ajaran kepercayaan yang kamu pilih. Toh, ga ngaruh juga sih ya mau ngucapin apa enggak, THR eyke udah cair sih.... *digetok*.  Kalian udah membiarkan kita merayakan natal dengan tenang aja itu aku rasa udah cukup banget. Tapi bisakah, ketika kamu tidak diperbolehkan mengucapkan natal, kamu tidak mengumbarnya dengan kesan kebencian? Ya, aku tetap mengasihimu, kok. Karena bagiku, membenci manusia itu tidak akan habisnya. Bagi temanku yang juga merayakan natal, gausalah marah-marah, ngapain? Seperti yang aku bilang tadi, Natal adalah soal kehangatan. Ya, soal kehangatan. Hangatkan diri kalian di hari Natal nanti, wahai saudaraku yang merayakan Natal maupun tidak. Hangatkan diri kalian dari dinginnya kebencian. Bila agamamu membuatmu membenci satu sama lain, buat apa? Bakar aja kitab yang menjadi pedoman kalian... Ayolah, mari hangatkan diri kalian, hangatkan satu-sama lain. Have yourself a merry little christmas, fellas. But i think, having a bottle of beer is better... *siap-siap diceramahain*

Comments

Popular posts from this blog

Just asking about skateboarder w/ ato:D

Sung Dong-il, Sang Ayah Dengan Anak Perempuan-Perempuannya.

Prison Playbook : Mengelola Krisis di Balik Jeruji