The Blacks

Family Issue selalu ada di fiksi fantasi yang saya gemari. Middle-Earth saga, Star Wars (Skywalkers need to meet family counseling, seriously), dan Harry Potter. Dalam Harry Potter yang mengalami masalah keluarga paling berat menurut saya adalah Sirius dan sepupunya, Andromeda. Mereka bahkan dicoret dari KKP (Kartu Keluarga Penyihir) oleh orang tuanya. Sirius dan Andromeda harus membayar mahal dari sebuah keyakinan yang mereka pegang teguh.

Sirius  lahir dari keluarga penyihir yang percaya bahwa Muggle-Borns tidak berhak berada di dunia sihir. Mereka membenci Muggle dan bahkan tidak menganggap keluarga mereka yang Squib (keturunan penyihir namun tidak memiliki kemampuan sihir).Namun Sirius memiliki pandangan yang berbeda dari keluarganya. Bagi Sirius, tidak ada yang salah bila Muggle memang berada di dunia sihir. Sirius bukanlah orang pertama yang mempunyai pemikiran seperti itu. Sepupunya, Andromeda Tonks menikahi Muggle Born. Menarik karena sebenarnya kepercayaan Darah Murni ini bisa dikaitkan dengan Agama dalam kehidupan nyata. Teman saya, sebut saja Dadang, tumbuh di keluarga Kristen taat. Bagi keluarganya, memiliki kepercayaan lain itu dosa dan dalam aklitab, upah dosa ialah maut. Namun Dadang berbeda. Dia memiliki pemikiran bahwa tidak ada yang salah bila memiliki kepercayaan lain. Semua agama itu baik, begitu pemikiran yang dia yakini. Saya juga meyakini hal yang sama. Dadang pada akhirnya menjadi blood traitor dengan berpacaran dengan seorang gadis muslim. Keluarganya berang. Marah padanya. Hingga saat ia menikah, keluarganya tidak mengakuinya.  Seperti yang dialami Andromeda Tonks ketika ia menikahi Edward Tonks.

Mari berbicara soal 'anak emas'. Pasti di kebanyakan keluarga ada yang namanya 'anak emas' atau anak yang dibangga-banggakan. Menjadi kebangaan orang tua, saya rasa itu adalah life goal dari semua anak. Namun, tidak semua anak menjadi kebanggan orang tuanya. Sebutlah teman saya ini Ana. Dia mempunyai 2 saudara. Mereka semua perempuan. Ana yang paling bungsu. Kedua kakaknya secara akademik sangat jauh lebih baik daripada Ana. Ana bukannya bodoh. Dia tidak mempunyai masalah akademik di sekolah. Namun, kedua orang tuanya seakan menganggap kedua kakaknya lebih baik daripada Ana. Apalagi kedua kakak Ana memilih kuliah di jurusan Kedokteran seperti tradisi-tradisi keluarganya, namun Ana memilih Sastra Inggris. Hal ini  membuat jarak Ana dan keluarganya semakin jauh. Seperti halnya Sirius. Sirius mempunyai seorang adik yang bernama Regulus Black. Kedua orang tua Sirius jauh lebih sayang kepada Regulus kepada Sirius. Sirius mendapat perlakukan demikian karena Sirius memiliki pandangan yang berbeda soal Darah Murni dengan orangtuanya. Plus, dia berada di asrama Gryffindor padahal hampir semua keluarga Black berada di Slytherin. Tentu saja hal ini menjadi disgrace bagi keluarganya. Sirius bahkan menganggap Regulus adalah 'better son than me'.

Kedua family issue yang dialami teman saya, Dadang dan Ana, mengingatkan saya pada Sirius dan Andromeda. Dan saya rasa problem keluarga seperti ini sudah umum dan banyak terjadi. Keluarga adalah komunitas pertama yang kita kenal dalam kehidupan sosial dan juga komunitas dimana kita sendiri tidak meminta bergabung didalamnya. Keanggotannya pun berdasarkan hubungan darah. Dengan begitu, kita tidak bisa memilih kita lahir dalam keluarga yang seperti apa. Sirius dan Andromeda tidak meminta dilahirkan dalam klan keluarga penyihir yang memegang teguh keyakinan tentang Darah Murni. Tapi mereka memilih untuk tidak memiliki keyakinan yang sama. Apa yang mereka yakini harus dibayar dengan diputusnya hubungan kekeluargaan. Saya yakin. Sirius dan Andromeda memiliki kepahitan dan kekecewaan terhadap keluarga mereka. Siapa yang tidak kecewa dan pahit tidak dianggap lagi sebagai keluarga? Begitupula kedua teman saya. Sampai sekarang mereka sakit hati dengan keluarga mereka sendiri. Khususnya teman saya Ana, setiap kali curhat tentang keluarganya, dia menangis. Iba rasanya.

Apa yang harus dilakukan ketika kita mendapat konflik dengan keluarga sendiri? Saya sendiri juga tidak tahu. Saya pun juga pernah dan kerap mendapat konflik dengan keluarga saya sendiri. Dulu, saya sering bertengkar dengan alm. kakak saya yang kedua. Tapi saya tidak pernah berpikir untuk memutuskan hubungan saya dengan dia. Sampai almarhumah menghembuskan nafas terakhir pun, saya masih berstatus adik kandungnya. Karna saya percaya, hubungan darah itu abadi tidak bisa diputuskan begitu saja menggunakan ego.

Saya ingin menjadi Albus Dumbledore yang melindungi keluarganya sedemikian rupa. Albus juga tidak berasal dari keluarga yang normal dan bahagia. Adiknya yang mempunyai masalah dengan kesehatan mentalnya sehingga tanpa sengaja membunuh ibunya karena hal itu. Albus Walau, bagaimanapun karena ambisinya bersama Gellert Grindelwald, membuatnya harus kehilangan adiknya. Atau, kalau nanti saya mendapatkan kesempatan untuk membentuk sebuah keluarga, saya ingin membangun keluarga seperti The Weasleys. Walau dianggap sebagai keluarga penyihir dengan Darah Murni, mereka sangat menyukai muggle. Pada intinya sih, mereka menyukai semua orang kecuali Voldemort and The Gank (you can call them Death Eaters). Mereka menganggap semua orang sama. Tidak ada Pure-Blood, Half-Blood, atau Muggle-Born bagi mereka. Dan mereka adalah keluarga dengan penuh kehangatan. Dan tentu saja, saya akan menempati posisi ibu seperti Molly Weasley. I will love my kids for the way they are

Comments

  1. Gak sengaja nyasar. Keren nih tulisannya, bisa hubungin konflik di harry potter sama konflik di dunia nyata. \o/

    Gue malah ngerasa kayak Sirius Black juga. Sebagai anak bungsu pasti dituntut ngikutin jejak sukses kakak2 gue, tapi ya jalur yang gue ambil beda dan kayaknya masih butuh waktu buat buktiin kalo gue bisa sukses walaupun beda jalur. :'))

    ReplyDelete
  2. Nggak ada keluarga yang sempurna (walau ultimate goalnya ya kayak the Weasleys). Gue pernah menyaksikan kejadian serupa di keluarga besar, tapi toh seiring berjalannya waktu insya Allah semua baik-baik aja dan move on, karena kita keluarga. Anyway, nice one, buloooook!

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Just asking about skateboarder w/ ato:D

Sung Dong-il, Sang Ayah Dengan Anak Perempuan-Perempuannya.

Prison Playbook : Mengelola Krisis di Balik Jeruji