small steps ...

Beberapa hari yang lalu kita dikejutkan oleh berita kematian komedian yang dihormati banyak orang, Robin Williams. Robin meninggal karena bunuh diri, begitu kata polisi. Robin bunuh diri karena depresi, begitu juga yang kita dengar. Banyak dari kita mungkin sering mendengar soal beberapa orang memilih untuk mengakhiri nyawanya karena depresi. Depresi ada karena masalah yang kita punya. Well, let me start with my story.
Pada bulan Mei yang lalu, aku didiganosa dokter menderita sebuah penyakit yang memungkinan aku untuk kehilangan satu paru-paru. yaitu yang kiri. Karena itu, aku harus istirahat beberapa bulan (sampai hari ini) untuk pengobatan intensif. Aku ga boleh kerja, aku harus menghentikan semua aktivitasku untuk beristirahat karena pengobatan yang aku jalani memakan energi yang cukup banyak. Asal kalian tahu, aku cukup aktif, dan mempunyai banyak kegiatan. Menghentikan semuanya tiba-tiba itu sungguh tidak mudah dan sangat membuat depresi. Gimana enggak, aku harus istirahat full dirumah selama beberapa bulan. Depresi muncul karena bosan dirumah terus dan keadaan financial yang agak semrawut. Awalnya, aku coba buat nyimpen sendiri dan itu sangat tidak enak rasanya. Depresi sangat memungkinkan kita berpikir apapun yang tidak mau kita pikirkan. Saking depresinya, aku sempet buat berhenti berobat karena pada awal pengobatan, aku ngerasa ga ada kemajuan. I started to talk with my bestfriends. I told them how much depressing is my life and my plan to stop my treatment. Beruntungnya, ketika aku curhat sama mereka, mereka kasih support yang banyak banget. They remained me about my goals in life. I gained my faith again because of them. Sesimple itu.
 Hari ini, i discussed about Robin's death with Tom, my bestfriend. Kita berpikir, gimana kuatnya pengaruh depresi pada kehidupan orang. Robin is a great actor and comedian. Mungkin Robin pernah melupakan depresinya sejenak dengan banyak berkarya, mungkin. Mungkin juga dia melupakan sejenak depresinya dengan menghibur banyak orang, mungkin. Tapi hati orang siapa yang tahu, sih. He looked okay. He looked fine. But he was in pain. Mungkin Robin sudah banyak curhat ke temannya atau ke seorang ahli. Tapi itu bukan poinnya ternyata. You know it's  not easy to fight demon inside you. Depression is the demon which will stay forever in you. Ya, depresi akan selalu ada didalam diri kamu, selamanya. Tapi dia ga akan betah tinggal didalam orang yang bisa berdamai dengan dirinya sendiri. Temanku Tom, adalah orang yang pertama kali membuka mataku kenapa aku bisa bertahan sampai saat ini. Karena aku sudah berdamai dengan penyakitku. Aku ga sadar setelah diskusi kita hari ini. Ya, berdamai dengan apa yang mengundang depresimu. Itu kuncinya. Aku berdaamai dengan penyakitku dengan menerima kenyataan penyakitku cukup parah, lalu berusaha untuk menghilangkannya. It helps me.

A discussion with him is like a wake up call for me. Kita ga bisa lagi meremehkan depresi. Aku rasa sih, kita uda idup di lingkungan yang orang-orangnya egois, sih. Udah, akuin aja hal itu. Kita secara gak langsung pernah bersikap egois ke orang lain. Aku mau ajak kalian buat mulai care dengan orang sekitar kita. Dengan cara apa? Menanyakan kabar orang sekitar kita. Pernah ga sih, hanya karena ditanyain kabar oleh orang lain kita merasa diperhatikan? Aku sudah coba hal itu. Aku mulai menanyakan kabar ketika ketemu temen, awalnya buat basa-basi, tapi setelah aku renungin, hal sekecil ini bisa loh bikin orang merasa diperhatikan. Apalagi untuk orang yang sedang depresi, diperhatikan sekecil apapun itu dampaaaaknya luar biasa. Aku yang udah cobain. Perhatian sekecil apapun dari keluarga, teman, bahkan dokterku pun dapat menjadikan alasanku untuk tetep bertahan. Nanyain kabar pun sama. Mungkin ga bisa membantu secara signifikan, tapi membuat orang merasa diperhatikan apa salahnya sih? Dan juga jangan pernah remehin temen yang curhat ke kamu. Jauh sebelum ini, aku adalah orang yang cukup banyak dicurhatin temen-temenku. Aku biasanya ada aja sih waktu dengerin curhat mereka. Semenit aja waktu buat dengerin curhat mereka, bisa membantu loh. Sapa tahu. Kita bisa menyelamatkan banyak nyawa yang hilang karena depresi dengan hal-hal kecil. I'm still fighting this demon, but i'm also available to help you fighting the same demon. Jangan takut untuk cerita, if you need someone to tell, please contact me here elokputri94@gmail.com. I'm not 24hours online, but i;ll do my best to help you. Aku punya sahabat buat bercerita, kamu juga harus punya satu. Harus.

Buat teman2 yang baca ini, pleaseeeee stop being ignorant. Pleaaaase. You can save one life with asking, "Apa kabar?", "how's life?" , "Are u okay?" . Ini adalah gerakan yang simple untuk menyelamatkan satu nyawa. Kalian ga perlu keluar biaya apapun untuk berdonasi, satu sapaan spt itu aja bisa membantu. Aku mau setiap orang diluar sana, yang mungkin uda ga punya harapan bisa punya harapan lagi. Ini adalah wake up call buat kita semua. Akan ada banyak Robin Williams diluar sana kalo kamu gamau peduli. Kalo kamu berpikir untuk menjadi Robin Williams selanjutnya, plis jangan. You need a help. Go find a fuckin a help. Or send me an e-mail. Or praying. Or having sex. whatever, but please dont end up your own life. it's stupid. bunuh diri bukan cara untuk mengurangi populasi penduduk, kalau kamu berpikir bunuh diri adalah sesuatu yg heroic. please, dont. dont.

Comments

Popular posts from this blog

Just asking about skateboarder w/ ato:D

Sung Dong-il, Sang Ayah Dengan Anak Perempuan-Perempuannya.

Prison Playbook : Mengelola Krisis di Balik Jeruji