sak senengku nulis

2 tahun yang lalu, saya membuat artikel tentang skateboard untuk blog saya yang lama. waktu itu, saya masih kelas satu SMA dan skateboarding was a blast ! saya dulu pengen banget jadi skateboarder, tapi apa daya mama tidak mengijinkan saya. tapi, saya tertarik untuk nulis tentang olahraga yang menjadikan Tony Hawk sebagai legend ini. bagi saya pribadi, skateboard bukan hanya sebagai olahraga ekstrem dan bikin kita sebagai orang awam wondeting dengan trick-trick yang disuguhkan oleh para skateboarder. tapi, skateboard  bisa juga sebagai pertunjukan yang menarik. watching skateboarder play tricks on their skateboard feels like circus. saya suka sekali melihat game of skate di internet seperti Battle of The Berrics dan semacamnya. karena itu, sebulan saya nanya ini dan itu kepada skateboarder surabaya dan skateboarder luar kota, salah satunya Ato, dari bandung. he was cooperative to answer my questions. sebenarnya kurang lebih 15 skateboarder yang saya tanya-tanya waktu itu, tapi keti...

yes!!! i love biking ! kegiatan simple ini udah melekat banget didalam diri saya sejak kecil. alm. papa dulu sering banget ngajak saya sama kakak saya yg juga almarhum buat sepedahan bareng setiap minggu. dulu sih, jalanan surabaya gak sepadet dan seriweh sekarang ya, meski gak ada bike track, kita bersepedahan dengan aman. dan, mungkin karena terlalu tergantung pada sepeda sejak kecil, saya pun sampek gak bisa mengendarai motor. hahaha, jadi kemanapun saya pergi, bisa dipastikan saya pergi menggunakan sepeda gunung saya. banyak temen saya yang nanya, "gak malu apa kemana-mana bawa sepeda?" no absolutely not! malah, dengan segitu banyaknya anak seusia saya mengendarai motor sport atau mobil, saya bangga dengan sepeda gunung saya. dan itu uda jadi trademark saya. elok tanpa sepeda gunung rasannya bukan saya. setiap hari, saya mengendarai sepeda saya untuk sekedar berolahraga. saya bisa menempuh jarak kurang lebih 4km sehari mengitari kota sidoarjo. saya sangat menyenangi kegia...

Kopi pertama pagi ini, aku habiskan  pelan-pelan. Pahit dan terasa sedikit manis, menurutku. Kopi pertama pagi ini, aku buat dan kuminum sendiri. Namun tak seenak buatanmu. Aku tahu, sejak kepergianmu semua kopi didunia rasanya tak kan seenak buatanmu, aku selalu merindukan hal itu. Hari ini, kubuka pagi dengan membuat kopi dan membaca koran. Koran sudah kubuca habis semua beritanya, namun kopi masih tersisa dicangkirku. Bukan karena apa, hanya karena memang tak seenak buatanmu. Kuhabiskan pelan-pelan kopi itu sambil mencoba menangkap sedikit bayanganmu di ruang makan ini. Kamu selalu duduk disampingku, kita membicarakan banyak hal, merencanakan apa yang kita lakukan hari ini, atau hanya sekedar berdiskusi kecil tentang pertandingan AC Milan minggu ini.            Aku merindukan hari-hariku bersamamu. merindukan momen setiap pagi yang indah bersamamu. Berapa tahun kita tinggal bersama? 3 tahun yah? Yah....selama itu pula kurasakan hari-harik...